SYIRIK DI BIDANG ILMU PENGETAHUAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Aqidah
adalah bab yang paling penting dalam agama Islam, karena bab ini membahas
tentang iman yang menentukan kadar keislaman seseorang. Ironisnya, banyak orang
yang tanpa sadar telah merusak aqidah mereka dengan pola pikir dan gaya hidup
yang mereka lakukan. Salah satu bentuk rusaknya aqidah seseorang adalah ketika
mereka telah melakukan kesyirikan.
Secara
bahasa, syirik (al-syirk) berarti
mencampuradukkan antara dua hal (mukhalathah
baina al-syarikain). Menserikatkan atau menyekutukan Allah (asyaraka billah) berarti menjadikan
sesuatu selain Allah sebagi sekutu bagi kekuasaan Allah[1].
Syirik adalah mempersekutukan Allah Swt dengan makhlukNya baik dalam dimensi
rububiyah, dimensi mulkiyah, maupun dimensi ilahiyah secara langsung atau tidak, secara nyata atau
terselubung.
Syirik
tergolong ke dalam dosa besar. Mereka yang mati dalam keadaan syirik tidak akan
diampuni dosa-dosanya dan akan mendekam selamanya di neraka. Diriwayatkan dari
Abu Bakrah Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ (ثَلاَثًا)،
قَالُوْا: بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ. قَالَ: َاْلإِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ
-وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَقَالَ-: أَلاَ وَقَوْلُ الزُّوْرِ. قَالَ: فَمَا زَالَ
يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا لَيْتَهُ سَكَتَ.
“Maukah aku beritahukan
kepada kalian tentang dosa-dosa besar yang paling besar?” (Beliau mengulanginya
tiga kali.) Mereka (para Sahabat) menjawab: “Tentu saja, wahai Ra-sulullah.”
Beliau bersabda: “Syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua.” -Ketika
itu beliau bersandar lalu beliau duduk tegak seraya bersabda:- “Dan ingatlah,
(yang ketiga) perkataan dusta!” Perawi berkata: “Beliau terus meng-ulanginya
hingga kami berharap beliau diam.”
Syirik
(menyekutukan Allah) dikatakan dosa besar yang paling besar dan kezhaliman yang
paling besar, karena ia menyamakan makhluk dan Khaliq (Pencipta). Orang yang
melakukan perbuatan syirik disebut musyrik[2].
Dewasa
ini, syirik telah menjangkiti hampir setiap bidang kehidupan manusia, baik itu
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun ilmu pengetahuan. Dalam makalah
ini, akan dibahas lebih mendalam mengenai syirik di bidang ilmu pengetahuan,
termasuk diantaranya adalah pengertian, contoh-contoh, dan cara
menanggulanginya.
B. Rumusan
Masalah
·
Apakah makna syirik di bidang ilmu
pengetahuan?
·
Apa saja bentuk-bentuk syirik di bidang ilmu
pengetahuan?
·
Bagaimana cara menanggulangi syirik di
bidang ilmu pengetahuan?
C.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengertian,
contoh-contoh, serta cara menanggulangi syirik di bidang ilmu pengetahuan.
D. Manfaat
Penelitian
Dapat mengenal syirik di bidang ilmu dengan lebih
mendalam serta mampu mencegah diri sendiri dan orang lain dari mendekati
hal-hal yang tergolong dalam syirik di bidang ilmu pengetahuan.
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Makna Syirik di Bidang Ilmu Pengetahuan
Syirik
berasal dari bahasa Arab اشرك – يشرك – شركا – شركة (asyraka, yusyriku,
syirka, syirkatan) artinya memberikan bagian yang sedikit atau banyak dalam
zat dan makna. Seperti kata Syarakahu fi kaza yusyarikuhu (menjadi
sekutu bagian dalam hal itu dengan bagian besar atau kecil zat atau sifat.
Syirik
adalah menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya, Baik secara langsung atau tidak,
secara nyata atau terselubung, dalam dimensi :
- Rububiyah, yaitu menyakini bahwa
ada makhluk yang mampu menolak segala kemudharatan atau meraih segala
kemanfaatan atau dapat memberikan berkat.
- Mulkiyah, yaitu mematuhi
sepenuhnya kepada pemimpin yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah,
mengharamkan apa yang dihalalkan Allah atau mengajak melakukan
kemaksiatan.
- Ilahiyah, yaitu menjadikan orang
yang telah meninggal dunia sebagai perantara terkabulnya do’a yang
dipanjatkan kepada Allah.
Pengertian
syirik secara umum adalah “kecendongan untuk bersandar pada sesuatu makhluk
ataupun seseorang selain Allah[3].
Syirik di bidang ilmu pengetahuan atau Syirik 'Ilm, biasanya
terjadi pada ilmuwan, mengagungkan ilmu sebagai maha segalanya dan tidak
mempercayai pengetahuan yang diwahyukan Allah[4].
Sebagai contoh mereka mengatakan bahwa manusia berasal dari kera, mereka juga percaya
bahwa ilmu pengetahuan akhirnya akan dapat menemukan formula agar manusia tidak
perlu mengalami mati, dan lain-lain[5].
B. Contoh-contoh
Syirik di Bidang Ilmu Pengetahuan
Terdapat
banyak contoh mengenai syirik, terutama syirik di bidang ilmu pengetahuan.
Diantara contoh-contoh tersebut adalah sebagai berikut:
1. Teori
Evolusi
Evolusi
merupakan proses perubahan makhluk hidup secara lambat dalam waktu yang sangat
lama, sehingga berkembang menjadi berbagai spesies baru yang lebih lengkap
struktur tubuhnya. Menurut teori evolusi, makhluk hidup yang sekarang berbeda
dengan makhluk hidup jaman dahulu. Nenek moyang makhluk hidup sekarang yang
bentuk dan strukturnya (mungkin) berbeda mengalami perubahan-perubahan baik
struktur maupun genetis dalam waktu yang sangat lama, sehingga bentuknya jauh
menyimpang dari struktur aslinya dan akhirnyamenghasilkan berbagai macam
spesies yang ada sekarang. Jadi tumbuhan dan hewan yang ada sekarang bukanlah
makhluk hidup yang pertamakali berada di bumi, tetapi berasal dari makhluk
hidup di masa lampau.
Ada
dua macam evolusi, yaitu evolusi progressif dan evolusi regressif. Evolusi
progressif merupakan proses evolusi yang menuju kemungkinan dapat bertahan
hidup sehingga menghasilkan spesies baru. Evolusi regressif merupakan evolusi
menuju kemungkinan mengalami kepunahan.
Charles
Darwin dianggap sebagai pencetus teori evolusi sekalipun telah banyak ahli
sebelum Darwin yang mengemukakan gagasannya mengenai evolusi, antara lain
Anaximander, Empeclodes, Erasmus Darwin, Count de Buffon, dan Lamarck. Hal itu
disebabkan karena dalam mengemukakan pendapatnya Darwin menyertakan bukti dan
alasan yang dapat diterima di dunia ilmiah[6].
Secara
dasarnya teori Darwin menafikan kewujudan Tuhan. Kuasa penentu dalam proses
evolusi ini adalah natural selection atau 'kuasa semula jadi'. Justeru pengasas
teori komunisme, Karl Marx mengagumi Charles Darwin sehinggakan di dalam
bukunya Das Kapital beliau menganggap dirinya pengikut setia Charles Darwin.
Hal ini dinyatakan oleh Harun Yahya di dalam bukunya yang bertajuk Evolution
Deceit (Ta-Ha Publishers Ltd.; UK, 1999)[7].
Teori
Darwin membuang kuasa Tuhan dan menggantikannya dengan 'Kuasa Kebetulan' atau
'Kuasa Semula Jadi'. Sekiranya ini adalah kepercayaan Darwin, justru timbul
berbagai persoalan besar yang sukar dijawab semata - mata dengan menggunakan
teori ini. Sebagai contoh, bagaimana sel pertama wujud? Bagaimana sel ini mampu
berkembang dengan sendirinya menjadi makhluk yang pertama? Bagaimana is
menyusun protein - protein dengan cara yang begitu teratur hingga mampu
melahirkan makhluk yang kompleks?[8]
Teori
ini mensyarikatkan kekuasan Allah dalam menciptakan makhluk hidup dengan alam
semesta dan konsep ‘kebetulan’ yang sebenarnya tidak lain berada dalam
kekuasaan Allah yang Maha Kuasa. Teori evolusi juga merupakan produk dari
pemikiran manusia yang mempertuhankan akal pikiran dan ilmu alam tanpa
memperhatikan ilmu-ilmu agama.
2. Kloning
Klon
berasal dari kata klόόn (yunani), yang artinya tunas.Kloning adalah tindakan
menggandakan atau mendapatkan keturunan jasasd hidup tanpa fertilisasi, berasal
dari induk yang sama, mempunyai susunan (jumlah dan gen) yang sama dan
kemungkinan besar mempunyai fenotib yang sama.
Kloning
manusia adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan
induknya yang berupa manusia. Berdasarkan pengertian tersebut, ada beberapa
jenis kloning yang dikenal, antara lain:
a. Kloning
DNA rekombinan
Kloning
ini merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu
organisme pada satu element replikasi genetik, contohnya penyisipan DNA dalam
plasmid bakteri untuk mengklon satu gen.
b. Kloning
Reproduktif
Merupakan
teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan yang sama, contohnya Dolly
dengan suatu proses yang disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer).
c. Kloning
Terapeutik
Merupakan
suatu kloning untuk memproduksi embrio manusia sebagai bahan penelitian. Tujuan
utama dari proses ini bukan untuk menciptakan manusia baru, tetapi untuk
mendapatkan sel batang yang dapat digunakan untuk mempelajari perkembangan
manusia dan penyembuhan penyakit.[9]
Pada
dasarnya kloning adalah suatu hal yang baik dan merupakan sebuah terobosan
besar bagi kehidupan manusia. Namun demikan, ada banyak hal yang dapat menuai
kontroversi dari kloning, khususnya di bidang agama. Diantaranya adalah kloning
manusia yang berdasarkan banyak pendapat ulama diharamkan dalam Islam karena
merupakan suatu bentuk perkembangbiakan yang tidak alami, berpotensi
mengacaukan nasab, menghilangkan banyak hukum syara’ seperti perkawinan, melibatkan
unsur maksiat, dan lain sebagainya.
Selain
itu, ada juga anggapan bahwa kloning adalah sebuah upaya manusia untuk
menandingi Allah dimana mereka mampu menciptakan makhluk hidup. Padahal apa
yang mereka lakukan tidak lain hanyalah mengolah apa yang sudah ada di alam.
Dengan kata lain, kloning bukanlah bentuk penciptaan makhluk hidup.
Para
ilmuwan merasa tidak puas hanya dengan melakukan kloning kepada hewan dan
tumbuhan yang dihalalkan oleh agama sehingga mereka melakukan kloning pada
manusia. Padahal jelas-jelas banyak agama terutama agama Islam mengharamkan hal
ini. Ini adalah bukti nyata bahwa mereka lebih patuh kepada ilmu pengetahuan
dan rasa penasaran mereka ketimbang pada aturan yang telah ditetapkan oleh
Allah.
3. Transgender
Sudah
sejak lama orang-orang yang merasa ‘terjebak dalam tubuh yang salah’ ini ada.
Namun pada zaman ini, kaum transgender semakin mendapatkan kemudahan untuk mengaktualisasikan
keinginan mereka mendapatkan jenis kelamin yang diharapkan dengan adanya
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mulai dari operasi hingga terapi
hormon pun menjadi pilihan.
Sebenarnya
hal ini bisa dicegah seandainya para ilmuwan tidak menyediakan sebuah jalan
bagi kaum transgender untuk mendapatkan keinginan mereka yang keliru. Namun
sekali lagi, rasa haus akan ilmu pengetahuan membuat para ilmuwan gelap mata
dan melakukan apapun atas nama ilmu pengetahuan dan mengabaikan ketetapan Allah.
Padahal sudah jelas baik berdasarkan agama maupun norma sosial bahwa hal ini
terlarang dan tidak dibenarkan.
C. Cara
Menanggulangi Syirik di Bidang Ilmu Pengetahuan
Syirik
di bidang ilmu pengetahuan adalah suatu permasalahan besar bagi umat Islam yang
harus ditanggulangi. Terdapat berbagai cara untuk menghadapi syirik di bidang
ini. Salah satu diantaranya adalah dengan memahami hubungan tauhid dengan ilmu
pengetahuan.
Dalam
Islam, ilmu dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu Ilmu Qauliyah dan Ilmu
Kauniyah. Ilmu Qauliyah adalah adalah ilmu yang terjamin kebenaranya karena
ilmu ini bersumber dari kitab suci Al-Quran. Sedangkan Ilmu kauniyah adalah
ilmu yang bersumber dari ilham atau proses berpikir manusia tak peduli dia
kafir maupun mukmin. Untuk mencapai kebenaran ini, diperlukan proses seperti
bereksperimen, melakukan penelitian, dan sebagainya. Meskipun dibedakan menjadi
Ilmu Qauliyah dan Ilmu Kauniyah, namun keduanya sama-sama bersumber dari Allah.
Ilmu Qauliyah adalah ayat-ayat-Nya yang tertera dalam Al-Quran, sementara Ilmu
Kauniyah adalah ayat-ayat-Nya yang tersebar di alam semesta.
Dalam
Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 147 Allah berfirman:
الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
Artinya:
“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu
jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.”
Sementara
dalam Al-Quran Surat Al-Alaq ayat 1-5 Allah berfirman:
اقْرَأْ
بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ
وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ
مَا لَمْ يَعْلَم(5)ْ
Artinya:
“Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar
(manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya.”
Kurangnya
pemahaman terhadap hal inilah yang menimbulkan salah kaprah dan menjerumuskan
manusia kepada kesesatan. Orang-orang yang sesat ini berbalik mempertuhankan
ilmu pengetahuan yang sebenarnya berasal dari Allah. Mereka hanya mendasarkan
kebenaran pada logika manusia yang sangat terbatas.
Dengan
memahami bahwa pada hakikatnya seluruh ilmu pengetahuan baik itu Ilmu Qauliyah
maupun Ilmu Kauniyah tidak lain bersumber dari Allah, maka manusia dapat
terhindar dari menyekutukan Allah dengan ilmu pengetahuan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Syirik
di bidang ilmu pengetahuan adalah keadaan dimana seseorang lebih memilih untuk
patuh kepada ilmu pengetahuan dibandingkan wahyu-wahyu Allah. Pelakunya tidak
segan untuk melakukan apapun atas nama ilmu pengetahuan meskipun itu
bertentangan dengan ketetapan Allah. Pada umumnya syirik jenis ini menjangkiti
para ilmuwan yang jauh dari agama.
Diantara
contoh-contoh syirik di bidang ilmu pengetahuan adalah teori evolusi, kloning,
transgender, dan masih banyak lagi. Bentuk kesyirikannya beragam, mulai dari anggapan
sebagai upaya menandingi Allah hingga pengabaian terhadap aturan-aturan-Nya.
Syirik
di bidang ilmu pengetahuan adalah sebuah tantangan bagi umat Islam yang harus
segera ditanggulangi. Ada berbagai cara untuk melakukannya, diantaranya dengan
memahami hubungan antara Ilmu Qauliyah dan Ilmu Kauniyah serta menyadari bahwa
semua ilmu pada hakikatnya bersumber dari Allah.
DAFTAR
PUSTAKA
Drs. Mustofa dkk, 2005.
Tauhid. Yogyakarta: Pokja Akademik
UIN Sunan Kalijaga
http://asno-dharmasraya.blogspot.com/2012/11/syirik-dalam-islam.html
http://biologimediacentre.com/evolusi-pemahaman-teori-dan-bukti-evolusi/
http://bobbyartanto.blogspot.com/2011/12/pengertian-kloning-lengkap-dengan.html
http://suryantokoardy.blogspot.com/2014/04/makalah-tentang-syirik.html
http://taufiqandepi.blogspot.com/2013/09/teori-asal-mula-manusia-menurut-charles.html
[1] Drs
Musthofa, dkk, Tauhid, Yogyakarta:
Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga, hal 22
[2] http://suryantokoardy.blogspot.com/2014/04/makalah-tentang-syirik.html
[3] http://asno-dharmasraya.blogspot.com/2012/11/syirik-dalam-islam.html
[4] http://asno-dharmasraya.blogspot.com/2012/11/syirik-dalam-islam.html
[5] http://suryantokoardy.blogspot.com/2014/04/makalah-tentang-syirik.html
[6] http://biologimediacentre.com/evolusi-pemahaman-teori-dan-bukti-evolusi/
[7] http://taufiqandepi.blogspot.com/2013/09/teori-asal-mula-manusia-menurut-charles.html
[8] http://taufiqandepi.blogspot.com/2013/09/teori-asal-mula-manusia-menurut-charles.html
[9] http://bobbyartanto.blogspot.com/2011/12/pengertian-kloning-lengkap-dengan.html
Komentar
Posting Komentar