MAJAS SIMILE DALAM AL-QUR’AN

I.                   PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sebagai sebuah kitab suci yang diyakini oleh umat Islam sebagai wahyu Ilahi, Al-Qur’an sudah selayaknya dijadikan sebagi sumber petunjuk bagi mereka. Dalam QS Al-Baqarah ayat 2 Allah berfirman:
Artinya:
“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”
      Melalui Al-Qur’an, Allah memberikan petunjuk-petunjuk-Nya dengan berbagai metode. Sebut saja pengulangan kata, parafrase, kisah-kisah, maupun penggunaan gaya bahasa tertentu seperti perumpamaan atau simile. Allah berfirman dalam QS Az-Zumar ayat 27;
Artinya:
“Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran.”
      Banyaknya penggunaan perumpamaan dalam Al-Qur’an adalah sebuah fenomena yang sangat menarik untuk dikaji. Perumpamaan seperti apa saja dan apa alasan penggunaannya. Oleh sebab itu, dalam makalah ini akan difokuskan pembahasan mengenai penggunaan perumpamaan atau simile dalam Al-Qur’an.

B.     Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini antara lain adalah:
·         Apa saja contoh perumpamaan yang ada dalam Al-Qur’an?
·         Apa tujuan Allah menggunakan perumpamaan atau perbandingan analogis sebagai salah satu cara menyampaikan petunjuk dalam Al-Qur’an?

C.     Kerangka Teori
Menurut Tarigan (1986:113), majas dapat terbagi empat macam, yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas pertautan, dan majas perulangan. Majas perbandingan terbagi kedalam lima jenis, yaitu perumpamaan, metafora, personifikasi, alegori, dan antitesis.
Majas yang berupa perumpamaan dalam bahasa Inggris disebut dengan simile yang berasal dari bahasa latin yang berarti ‘seperti’. Perumpamaan adalah perbandingan antar dua hal yang sebenarnya berlainan tapi dianggap sama. Perbandingan itu sendiri digambarkan secara eksplisit oleh pemakaian kata seperti, bagai, ibarat, umpama, bak, laksana, dan sejenisnya (Tarigan, 1986:118). Dari situ bisa dikatakan bahwa perumpamaan adalah sebuah perbandingan analogis antara dua hal.
Analogi dalam bahasa Indonesia adalah kias (Arab: Qasa=mengukur, membandingkan) (Soekadijo, 1983:139). Analogi adalah suatu perbandingan yang mencoba membuat suatu gagasan terlihat benar dengan cara membandingkannya dengan gagasan lain yang mempunyai hubungan dengan gagasan yang pertama (Poespoprodjo,1999:179). Sedangkan dalam kitab Imam Ghozali disebutkan, “qias bayan alma’aanaa almufarradat wawujuh dalalat alalfaz ‘alayha” (Ghazali:130)
Berbicara mengenai analogi adalah berbicara tentang dua hal yang berlainan. Dua hal yang berlainan tersebut dibandingkan. Jika dalam perbandingan itu hanya diperhatikan persamaannya saja tanpa melihat perbedaannya, maka timbullah analogi, yakni persamaan di antara dua hal yang berbeda (Qurrota, https://elfalasy88.wordpress.com/tag/analogi/).



                                                      
II.                PEMBAHASAN

A.    Contoh-contoh Simile dalam Al-Qur’an
Terdapat banyak simile yang digunakan di dalam Al-Qur’an. Diantara simile-simile tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Perumpamaan Kondisi Pasukan Gajah Ibarat Daun yang Dimakan Ulat (QS Al-Fiil : 5)
Artinya:
“Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).”
Dalam ayat tersebut Allah menceritakan tentang kondisi pasukan bergajah Raja Abrahah yang sangat mengenaskan setelah mereka dilempari batu neraka oleh burung Ababil dalam upaya penghancuran Ka’bah. Tubuh mereka dipenuhi lubang yang menyerupai dedaunan yang telah dimakan oleh ulat.

2.      Perumpamaan Cahaya Allah seperti Cahaya yang Sangat Terang (QS An-Nur :35)
Artinya:
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
            Ayat ini mengumpamakan betapa agungnya cahaya Allah yang tiada tandinganya. Cahaya Allah diumpamakan seperti cahaya dalam kaca yang berbinar yang dinyalakan dengan minyak zaitun. Cahaya tersebut akan membimbing manusia yang dikehendaki oleh-Nya.

3.      Peringatan Bagaikan Badai bagi Orang Munafik (QS Al-Baqarah : 19)
Artinya:
“atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.”
            Keadaan orang-orang munafik itu, ketika mendengar ayat-ayat yang mengandung peringatan, adalah seperti orang yang ditimpa hujan lebat dan petir. Mereka menyumbat telinganya karena tidak sanggup mendengar peringatan-peringatan Al Quran itu.

4.      Barisan Perang Laksana Bangunan Kokoh (QS As-Shaf : 4)
Artinya:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”
      Dalam ayat tersebut Allah menyampaikan bahwa barisan perang yang disukai Allah adalah barisan perang yang tersusun dengan formasi yang kuat. Kekuatan barisan tersebut diibaratkan seperti sebuah bangunan yang kokoh, dimana tiap-tiap bahan penyusunnya saling terhubung dan saling menguatkan satu sama lainnya.

B.     Tujuan Penggunaan Simile dalam Al-Qur’an

Penggunaan simile atau perumpamaan dalam Al-Qur’an tentu saja memancing rasa penasaran kita. Bahkan rasa penasaran itu digambarkan dalam firman-Nya QS Al-Baqarah : 26 yang berbunyi;
Artinya:
“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,”
Allah tentu saja tidak menggunakan perumpamaan dalam penyampaian wahyu-Nya tanpa alasan dan tujuan yang kuat. Dalam QS Az-Zumar : 27 Allah berfirman, “Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran.”
Dalam ayat tersebut, Allah menyebutkan bahwa penggunaan perumpamaan-perumpamaan dalam Al-Qur’an adalah untuk memancing pemikiran-pemikiran kritis bagi hamba-hamba-Nya agar mereka mampu menemukan kebenaran dari perumpamaan-perumpamaan tersebut. Dengan menggunakan metode analogi, manusia mampu memahami suatu hal yang asing bagi mereka dengan mencari persamaan konsep yang sudah dipahami sebelumnya.
Harrison (2006) menyatakan bahwa penyelidik yang terdiri daripada ahli saintis, psikologi dan pendidik telah menggunakan analogi sebagai alat komunikasi dan mereka ciptakan pengetahuan baru sejak 40 tahun yang lalu.  Analogi telah menjadi salah satu pendekatan dalam mempelajari subjek yang bersifat abstrak atau memahami sesuatu fenomena yang tidak dapat diperhatikan dengan mata kasar. Selain itu, penggunaan analogi dapat memberi ruang kepada pelajar untuk berpikir. Dalam hal ini, pelajar perlu berpikir untuk mengaitkan analogi dengan konsep yang hendak dipahami.
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa secara psikis metode pengajaran dengan menggunakan simile atau perbandingan analogis mampu memberikan pemahaman secara lebih efektif kepada manusia. Sama halnya seperti seorang guru pada muridnya, Allah memberikan pengajaran melalui jalan yang memudahkan bagi manusia untuk dapat memahami pelajaran-pelajaran tersebut. Ini adalah bentuk rasa kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya. Wallahu’alam.



III.             PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dalam menyampaikan firman-Nya melalui Al-Qur’an, Allah banyak menggunakan simile atau perumpamaan-perumpamaan baik untuk memberikan gambaran yang baik maupun gambaran yang buruk. Diantara ayat-ayat yang mengandung simile dalam Al-Qur’an adalah QS Al-Fiil : 5, QS An-Nur :35, QS Al-Baqarah : 19, dan QS As-Shaf : 4. Tentu saja masih banyak lagi ayat-ayat yang mengandung perumpamaan dalam Al-Qur’an.
Dalam QS Az-Zumar : 27 Allah berfirman, “Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran.”. Hal ini senada hasil penelitian para ahli yang membuktikan efektivitas dari pendekatan analogis dalam memahami konsep-konsep baru. Penggunaan analogi dapat memberi ruang kepada pelajar untuk berpikir.
Perumpamaan digunakan dalam Al-Qur’an untuk memudahkan manusia dalam memahami pelajaran yang Allah berikan. Ini adalah sebuah bukti dari kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya.

B.     Saran
Al-Qur’an banyak menggunakan majas simile atau perumpamaan yang mana perlu pemikiran untuk mampu mencernanya. Oleh sebab itu, perlu dipahami tentang penggunaan gaya bahasa ini di dalamnya. Hal ini bukan hanya membantu dalam memahami kebenaran-kebenaran dalam Al-Qur’an, namun juga mampu memberikan pelajaran tentang cara memberikan pengajaran yang lebih efektif.





DAFTAR PUSTAKA
                                  
Imam Ghozali. Tahafutu al-Falasifah. Mesir: Darul Ma’arif.
Soekadijo, R. G. 1983. Logika Dasar: Tradisional, Simbolik, dan Induktif. Jakarta: PT Gramedia.
Poespoprodjo, W & T. 1999. Gilarso, Logika Ilmu Menalar. Bandung: Pustaka Grafika.
Tarigan, H.G. 1986. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa.
Harrison A.G, Aubusson, P. J. and Ritchie M.S, eds. 2006. Metaphor and analogy in science education. Vol. 30. Springer.
Qurrota, https://elfalasy88.wordpress.com/tag/analogi/


Komentar

  1. Harrah's Casino & Hotel in Highland, CA - Mapyro
    Find Harrah's Casino & Hotel, Valley Center, CA, United States, ratings, 군포 출장마사지 photos, map, prices, 경상북도 출장샵 expert advice 경주 출장안마 and traveler 이천 출장마사지 reviews. 동해 출장안마

    BalasHapus

Posting Komentar

Populer

SYIRIK DI BIDANG ILMU PENGETAHUAN

SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SALALLAHU 'ALAIHI WA SALAM